Total Tayangan Halaman

Kamis, 07 Juli 2011

NASIHAT TENTANG MENUTUP AURAT

Saudariku muslimah yang
dimuliakan Allah … Sesungguhnya syaithan dan
bala tentaranya senantiasa
berusaha untuk menyesatkan
hamba-hamba Allah agar
terjerumus ke dalam jurang
neraka. Iblis yang merupakan syaithan dari bangsa jin telah
bersumpah dihadapan Allah
‘azza wajalla akan menyesatkan seluruh manusia.
Allah subhanahu wa ta ’ala berfirman mengenai perkataan
dan sumpah Iblis tersebut, َﻦﻴِﻌَﻤْﺟَﺃ ْﻢُﻬَّﻨَﻳِﻮْﻏُﺄَﻟ َﻚِﺗَّﺰِﻌِﺒَﻓ َﻝﺎَﻗ “Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan
menyesatkan mereka
semuanya, ”” (Qs. Shaad : 82) Sumpah yang telah diucapkan
oleh Iblis tersebut, kemudian
benar-benar di realisasikannya.
Maka iblis pun dengan segenap
kesungguhannya dan juga bala
tentaranya berusaha untuk menyesatkan umat manusia,
khususnya umat Islam dari
jalan kebenaran. Diantara
caranya yaitu, iblis berusaha
dengan sekuat tenaga untuk
menggoda manusia agar aurat mereka terbuka. Allah
subhanahu wa ta ’ala berfirman, َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻚُﺟْﻭَﺯَﻭ َﺖﻧَﺃ ْﻦُﻜْﺳﺍ ُﻡَﺩﺁ ﺎﻳﻭ ﺎﺑﺮﻘﺗ َﻻَﻭ ﺎﻤﺘﺌﺷ ُﺚْﻴَﺣ ْﻦِﻣ َﻼُﻜَﻓ َﻦِﻣ ﺎﻧﻮﻜﺘﻓ َﺓَﺮَﺠَّﺸﻟﺍ ِﻩِﺬـَﻫ َﻦﻴِﻤِﻟﺎَّﻈﻟﺍ (Dan Allah berfirman): "Hai
Adam bertempat tinggallah
kamu dan isterimu di surga
serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja
yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua
mendekati pohon ini, lalu
menjadilah kamu berdua
termasuk orang-orang yang
zalim." (Qs. Al-A ’raaf : 19) Akan tetapi Iblis la ’natullah berusaha menggoda Adam
‘alaihis salam dan istrinya supaya Adam memakan buah
tersebut. Yang hasilnya adalah
aurat mereka pun terbuka.
Allah subhanahu wa ta ’ala berfirman, َﻱِﺪْﺒُﻴِﻟ ُﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ ﺎﻤﻬﻟ َﺱَﻮْﺳَﻮَﻓ ﻦﻣ ﺎﻤﻬﻨﻋ َﻱِﺭﻭُﻭ ﺎﻣ ﺎﻤﻬﻟ ﺎﻤﻜﺑﺭ ﺎﻤﻛﺎﻬﻧ ﺎﻣ َﻝﺎَﻗَﻭ ﺎﻤﻬﺗﺍﺀﻮﺳ ﺎﻧﻮﻜﺗ ﻥﺃ َّﻻِﺇ ِﺓَﺮَﺠَّﺸﻟﺍ ِﻩِﺬـَﻫ ْﻦَﻋ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺨْﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎﻧﻮﻜﺗ ْﻭَﺃ ِﻦْﻴَﻜَﻠَﻣ Maka syaitan membisikkan
pikiran jahat kepada
keduanya untuk
menampakkan kepada
keduanya apa yang tertutup
dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan
kamu tidak melarangmu dari
mendekati pohon ini,
melainkan supaya kamu
berdua tidak menjadi malaikat
atau tidak menjadi orang- orang yang kekal (dalam
surga)." (Qs. Al-A ’raaf : 20) Itulah salah satu tipu daya iblis
la’natullah untuk menjerumuskan manusia dari
dulu kala, yaitu bapaknya
anak manusia. Bahkan sampai
detik ini pun, Iblis terus
berusaha agar anak Adam
membuka auratnya. Kenapa demikian? Karena kita sadari
betul, betapa besar akibat
buruk dari membuka aurat,
terutama dari kalangan
wanita. Maka dari itulah,
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan
bahwasanya kehancuran
orang-orang ahlul kitab yaitu
Yahudi, tidak lain karena
fitnah wanita. Rasulullah
shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, َّﻥِﺈَﻓ َﺀﺎَﺴِّﻨﻟﺍ ﺍﻮﻘﺗﺍﻭ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ ﺍﻮﻘﺗﺎﻓ ﻲﻓ ْﺖَﻧﺎَﻛ َﻞْﻴِﺋﺍَﺮْﺳِﺇ ﻰﻨﺑ ِﺔَﻨْﺘِﻓ َﻝَّﻭَﺃ ِﺀﺎَﺴِّﻨﻟﺍ “Berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah pada
kaum wanita, karena
sesungguhnya fitnah pertama
yang menimpa Bani Israil
adalah karena wanita. ” [1] Oleh karena itu saudariku,
orang-orang Yahudi yang telah
rusak moralnya dengan sebab
wanita, mereka akan terus
berupaya mengeluarkan para
wanita dalam keadaan memperlihatkan kecantikan
dan aurat mereka, dengan Miss
Universalnya atau yang
lainnya. Yang ternyata ini pun
di ikuti oleh para muslima,
sehingga menimbulkan kerusakan akhlak, moralitas,
memperburuk citra islam, dan
sedikitnya rasa malu dari
wanita tersebut. Semua ini
juga tidak lain agar tersebar
syahwat dan berakibat dapat menghancurkan para pemuda
muslim. Sehingga pada waktu
itu, banyak pemuda kaum
muslimin yang kemudian lupa
kepada Allah, lupa kepada
kehidupan akhirat, bahkan lupa untuk memperjuangkan
agamanya. Banyaknya pakaian-pakaian
yang mempertontonkan
aurat, dianggap sebagai
sesuatu yang modern. Kita
lihat di media televisi maupun
media yang lainnya, banyak acara yang memajang aurat-
aurat. Mereka menganggap
bahwa inilah masyarakat
modern. Bahwa inilah
kemajuan. Bahkan mereka
menganggap bahwasanya jilbab dan menutup aurat itu
adalah suatu kemunduran. Oleh karena itu Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam pun telah mengabarkan tentang
apa yang akan terjadi pada
akhir zaman. Bahwasanya
akan muncul wanita-wanita
yang berpakaian tetapi
telanjang. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ﺎﻤﻫﺭﺃ ْﻢَﻟ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ ِﻞْﻫَﺃ ْﻦِﻣ ِﻥﺎَﻔْﻨِﺻ ِﺮَﻘَﺒْﻟﺍ ِﺏﺎَﻧْﺫَﺄَﻛ ٌﻁﺎَﻴِﺳ ْﻢُﻬَﻌَﻣ ٌﻡْﻮَﻗ ٌﺀﺎَﺴِﻧَﻭ َﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﺎﻬﺑ َﻥﻮُﺑِﺮْﻀَﻳ ٌﺕَﻼِﺋﺎَﻣ ٌﺕَﻼﻴِﻤُﻣ ٌﺕﺎَﻳِﺭﺎَﻋ ٌﺕﺎَﻴِﺳﺎَﻛ ِﺔَﻠِﺋﺎَﻤْﻟﺍ ِﺖْﺨُﺒْﻟﺍ ِﺔَﻤِﻨْﺳَﺄَﻛ َّﻦُﻬُﺳﻭُﺀُﺭ ﺎﻬﺤﻳﺭ َﻥْﺪِﺠَﻳ َﻻَﻭ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻦْﻠُﺧْﺪَﻳ َﻻ ﺍﺬﻛ ِﺓَﺮﻴِﺴَﻣ ْﻦِﻣ ُﺪَﺟﻮُﻴَﻟ ﺎﻬﺤﻳﺭ َّﻥِﺇَﻭ ﺍﺬﻛﻭ “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum
pernah aku lihat: [1] Suatu
kaum yang memiliki cambuk
seperti ekor sapi untuk
memukul manusia dan [2] para
wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-
lenggok, kepala mereka
seperti punuk unta yang
miring. Wanita seperti itu
tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium
selama perjalanan sekian dan
sekian.” [2] Imam An-Nawawi dalam
Syarh Muslim ketika
menjelaskan hadits di atas
mengatakan bahwa ada
beberapa makna ٌﺕﺎَﻴِﺳﺎَﻛ ٌﺕﺎَﻳِﺭﺎَﻋ , Makna pertama : wanita yang
mendapatkan nikmat Allah,
namun enggan bersyukur
kepada-Nya.
Makna kedua : wanita yang
mengenakan pakaian, namun kosong dari amalan kebaikan
dan tidak mau mengutamakan
akhiratnya serta enggan
melakukan ketaatan kepada
Allah.
Makna ketiga : wanita yang menyingkap sebagian anggota
tubuhnya, dan sengaja
menampakkan keindahan
tubuhnya. Inilah yang
dimaksud denga wanita yang
berpakaian tetapi telanjang. Makna keempat : wanita yang
memakai pakaian tipis
sehingga nampak bagian
dalam tubuhnya. Wanita
tersebut berpakaian, namun
sebenarnya telanjang. [3] Hal yang sama juga dikatakan
oleh Ibnul Jauziy. Beliau
mengatakan bahwa makna ٌﺕﺎَﻳِﺭﺎَﻋ ٌﺕﺎَﻴِﺳﺎَﻛ ada tiga : Pertama: wanita yang
memakai pakaian tipis,
sehingga nampak bagian
dalam tubuhnya. Wanita
seperti ini memang memakai
jilbab, namun sebenarnya dia telanjang.
Kedua: wanita yang membuka
sebagian anggota tubuhnya
(yang wajib ditutup). Wanita
ini sebenarnya telanjang.
Ketiga: wanita yang mendapatkan nikmat Allah,
namun kosong dari syukur
kepada-Nya. [4] Kesimpulannya adalah ٌﺕﺎَﻴِﺳﺎَﻛ ٌﺕﺎَﻳِﺭﺎَﻋ dapat kita maknakan: wanita yang memakai pakaian
tipis sehingga tampaklah
tubuh yang ada di dalam
pakaian tersebut dan wanita
yang membuka sebagian aurat
yang wajib dia tutup. Dan juga para wanita yang menutup
auratnya, tapi dengan pakaian
yang ketat, sehingga
tampaklah lekuk tubuhnya.
Wal iyyadzubillaah … Hadits diatas juga merupakan
tanda mukjizat kenabian.
Lihatlah dan buktikan!
Bahwasanya kedua golongan
ini sudah ada di zaman kita
sekarang. Hadits ini sangat mencela dua golongan
tersebut. Kerusakan seperti ini
tidak muncul di zaman Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam karena sucinya zaman beliau,
namun kerusakan ini baru
terjadi setelah masa beliau
hidup. [5] Dan sekarang kita lihat
fenomena yang menyedihkan
ini. Dimana wanita sangat
bangga memperlihatkan aurat-
aurat mereka. Meraka tidak
perduli dan mereka pun tidak malu. Mereka tidak malu
kepada Allah dan mereka
tidak malu kepada manusia.
Bahkan rasa malu itu pun
akhirnya telah dicabut oleh
Allah subhanahu wa ta ’ala. Padahal wanita seharusnya
lebih pemalu ketimbang lelaki.
Namun kita dapati sekarang,
bahwa wanita lebih berani dan
agresif ketimbang lelaki, maka
dampaknya mereka berbuat “semau gue”. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, َﺖْﺌِﺷ ﺎﻣ ْﻊَﻨْﺻﺎَﻓ ِﺢَﺘْﺴَﺗ ْﻢَﻟ ﺍﺫﺇ “Jika engkau tidak malu, berbuatlah
sekehendakmu. ” [6] Sebagian ulama menafsirkan
hadirts diatas, bahwa perintah
Rasulullah tersebut, perintah
yang sifatnya adalah
penghinaan, bukan perintah
agar di lakukan. Artinya bahwa orang yang tidak
punya malu maka dia akan
berbuat “semau gue”. Ini lah musibah yang besar dan
fitnah yang bergelombang
yang datang dan menerpa kita
dengan munculnya wanita-
wanita yang enggan menutup
auratnya. Wanita yang berpakaian tapi telanjang,
bahkan berbangga, sehingga
akhirnya memfitnah para
pemuda dalam meniti jalan
Allah subhanahu wa ta ’ala. Saudariku muslimah… Ketahuilah, setiap muslim yang
ada didalam hatinya keimanan
dan kecemburuan terhadap
agamanya, ia tidak akan ridha
dengan keadaan seperti ini.
Maka ia pun berusaha dan berfikir, bagaimana caranya
agar anaknya, tetangganya,
saudaranya dapat menutup
aurat. Hal ini agar mereka di
ridhai oleh Allah dan terhindar
dari adzab Allah. Karena apabila wanita telah
memperlihatkan auratnya,
maka para pemuda pun
mengikuti syahwatnya,
kemudian akhirnya
tersebarlah zina. Dan dengan zina itulah kemudian tersebar
bencana. Berbagai macam
bencana dan malapetaka terus
datang akibat perbuatan-
perbuatan buruk dan keji,
salah satunya adalah perbuatan tidak menutup
aurat.
Saudariku muslimah… Dimanakah lagi keimanan?
Dimanakah lagi kecemburuan?
Dimanakah lagi marah karena
Allah dan benci karena Allah?
Seakan-akan keimanan itu
telah pudar dari hati-hati para hambaNya. Ataukah
kehidupan dunia telah
menghiasi dan mendominasi
mereka? Sehingga ia lupa
kepada Allah rabbul ‘alamin. Ingatlah kisah nabi Adam
‘alaihis salam ketika Allah usir dari surga dan Allah turunkan
dari surga karena memakan
buah yang dilarang untuk di
makan. Maka akibatnya
terbuka aurat mereka. Dan kita lihat fenomena yang
ada sekarang. Banyak hamba-
hamba yang tidak lagi perduli
terhadap anaknya yang
mempertontonkan aurat
mereka. Banyak hamba- hamba yang tidak perduli lagi
terhadap istrinya yang
memperlihatkan aurat
mereka. Tidakkah mereka
tahu dan sadar? Bahwasanya
seorang suami yang tidak mempunyai rasa
kecemburuan, ia termasuk
dayyuts [7]. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Dari Abdullah bin Umar
radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tiga golongan manusia yang tidak
akan dilihat oleh Allah (dengan
pandangan kasih sayang) pada
hari kiamat nanti, yaitu: orang
yang durhaka kepada kedua
orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan
ad-dayyuts, yaitu kepala
rumah tangga membiarkan
kemungkaran dalam rumah
tangganya. ” [8] Ketahuilah dan sadarilah!
Sesungguhnya wanita adalah
parameter baiknya suatu
bangsa. Baiknya wanita adalah
tanda kebaikan suatu bangsa.
Dan hancurnya wanita adalah merupakan kehancuran suatu
bangsa. Maka apabila wanita
itu mempertontonkan
auratnya dan apabila wanita
itu sudah dicabut rasa
malunya, pertanda bangsa itu akan hancur dan binasa.
Kenapa? Karena di rahim
wanitalah anak bangsa
dikandung. Kemudian dari
payudaranya lah mengalir
makanan untuk menyambung hidup anak tersebut. Dengan
kasih sayangnya lah mereka
mulai hari-harinya. Wanitalah
guru pertama dan utama bagi
mereka. Maka apa jadinya
kalau mereka hidup dibawah asuhan dan pendidikan wanita
yang tidak punya rasa malu,
dan senantiasa
mempertontonkan auratnya
kepada orang-orang yang
bukan mahramnya, tentu saja mereka tidak akan jauh dari
induknya. Padahal seluruh
anak adam yang lahir ke dunia
adalah suci. Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ِﺓَﺮْﻄِﻔْﻟﺍ ﻰﻠﻋ ُﺪَﻟْﻮُﻳ ٍﺩْﻮُﻟْﻮَﻣ ُّﻞُﻛ ْﻭَﺃ ِﻪِﻧﺍَﺮِّﺼَﻨُﻳ ْﻭَﺃ ِﻪِﻧﺍَﺩِّﻮَﻬُﻳ ُﻩﺍَﻮَﺑَﺄَﻓ ِﻪِﻧﺎَﺴِّﺠَﻤُﻳ “Setiap anak yang dilahirkan, dilahirkan di atas fitrah (islam).
Kedua ibu bapaknyalah yang
menjadikan dia sebagai Yahudi
atau Nashrani atau Majusi. ”[9] Saudariku muslimah… Marilah kita mencontoh para
shahabiyah. Betapa
ketundukan mereka kepada
Allah yang sangat luar biasa.
Ketika Allah subhanahu wa
ta’ala menurunkan ayat hijab, dan ketika Allah subhanahu
wa ta ’ala mewajibkan jilbab, mereka segera mengambil tirai
atau gorden-gorden rumahnya
untuk menutup aurat nya.
Mereka tidak pernah berkata
“panas”. Mereka pun tidak pernah berkata “bagaimana dan mengapa?.” Segera mereka berkata sami ’na wa atha’na, kami mendengar dan kami ta ’at. Dari Shofiyah binti Syaibah
berkata: “Ketika kami bersama Aisyah radhiyallahu
anha, beliau berkata: “Saya teringat akan wanita-wanita
Quraisy dan keutamaan
mereka.” Aisyah berkata: “Sesungguhnya wanita- wanita Quraisy memiliki
keutamaan, dan demi Allah,
saya tidak melihat wanita
yang lebih percaya kepada
kitab Allah dan lebih meyakini
ayat-ayat-Nya melebihi wanita-wanita Anshor. Ketika
turun kepada mereka ayat:
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya. ” (Q.S. An-Nur: 31) Maka para suami segera
mendatangi istri-istri mereka
dan membacakan apa yang
diturunkan Allah kepada
mereka. Mereka membacakan
ayat itu kepada istri, anak wanita, saudara wanita dan
kaum kerabatnya. Dan tidak
seorangpun di antara wanita
itu kecuali segera berdiri
mengambil kain gorden (tirai)
dan menutupi kepala dan wajahnya, karena percaya dan
iman kepada apa yang
diturunkan Allah dalam kitab-
Nya. Sehingga mereka
(berjalan) di belakang
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dengan kain
penutup seakan-akan di atas
kepalanya terdapat burung
gagak.” [10] Allah subhanahu wa ta ’ala juga berfirman, َﻚِﺗﺎَﻨَﺑَﻭ َﻚِﺟﺍَﻭْﺯَﺄِّﻟ ﻞﻗ ُّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ﺎﻬﻳﺃ ﺎﻳ َّﻦِﻬْﻴَﻠَﻋ َﻦﻴِﻧْﺪُﻳ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﺀﺎﺴﻧﻭ ﻥﺃ ﻰﻧﺩﺃ َﻚِﻟَﺫ َّﻦِﻬِﺒﻴِﺑﺎَﻠَﺟ ﻦﻣ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻥﺎَﻛَﻭ َﻦْﻳَﺫْﺆُﻳ ﺎﻠﻓ َﻦْﻓَﺮْﻌُﻳ ﻢﻴﺣﺭ ًﺍﺭﻮُﻔَﻏ “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin: Hendaklah
mereka mengulurkan
jilbabnya keseluruh tubuh
mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu
mereka tidak diganggu. Dan,
Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. ” (Qs. Al- Ahzab : 59) Ibnu Katsir menafsirkan ayat
ini dengan berkata: “Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam agar
dia menyuruh wanita-wanita
mukmin , istri-istri ,dan anak-
anak perempuan beliau agar
mengulurkan jilbab keseluruh
tubuh mereka. Sebab cara berpakaian yang demikian
membedakan mereka dari
kaum wanita jahiliah dan
budak-budak perempuan. ” Tatkala ayat di atas turun, para
wanita Anshar pun bila keluar
rumah seakan-akan di atas
kepala mereka terdapat
burung-burung gagak karena
pakaian (jilbab hitam) yang mereka kenakan. [11] Sekarang ini, sedikit sekali
orang-orang yang perduli
terhadap agamanya? Apakah
kita ridha wanita-wanita
muslimah dicabik-cabik
kehormatannya, dan dijadikan alat pemuas nafsu para lelaki
hidung belang serta menjadi
mainan orang-orang Yahudi
dan Nasrani. Bahkan menjadi
boneka-boneka orang-orang
Yahudi dan Nasrani untuk menghancurkan Islam dan
kaum muslimin. Tidak!!! Dan apakah kita tidak takut
dengan ancaman Allah yang
telah diwahyukan kepada
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dimana Rasulullah
bersabda,
"Artinya : Sesungguhnya bila
manusia telah melihat
kemungkaran lantas tidak
mengingkarinya, maka telah dekatklah Allah meratakan
adzabNya terhadap mereka.
"[12] Na’udzubillaahi mindzalik… Kita kaum muslimin harus
mempunyai rasa kecemburuan
dalam masalah ini. Kita
memohon kepada Allah
subhanahu wa ta ’ala agar menampakkan kepada kita
yang benar itu benar dan
memberi taufik kepada kita
untuk mengikutinya. Dan
menunjukkan yang salah itu
salah, lalu member taufik kepada kita untuk
menjauhinya. Serta memberi
hidayah kepada kita sirathal
mustaqim. Kita pun juga harus
terus-menerus memohon
kepada Allah agar Allah subhanahu wa ta ’ala memberikan hidayah kepada
para wanita muslimat. Agar
mereka menutup auratnya,
agar mereka kembali kepada
Allah dan agar mereka
bertaqwa kepada Allah. Karena hanya kepadaNya lah
kita semua akan kembali.
Akhir kalam … ﻖﻳﺮﻄﻟﺍ ﻡﻮﻗﺃ ﻰﻟﺇ ﻖﻓﻮﻤﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍﻭ ﺎﻨﻴﺒﻧ ﻰﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻﻭ ﻦﻣﻭ ﻪﺑﺎﺤﺻﺃﻭ ﻪﻟﺁ ﻰﻠﻋﻭ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻡﻮﻳ ﻰﻟﺍ ﻥﺎﺴﺣﺈﺑ ﻢﻬﻌﺒﺗﺍ Penulis : Hilda Ummu Izzah
Muraja’ah : Ustadz Abu Salman Hafizhahullah Ta’ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar