Total Tayangan Halaman

Kamis, 07 Juli 2011

KISAH SIBUTA DAN SIBOTAK

Assalamu'alaykum
warohmatulloh
wabarokatuh.... Alhamdullillah kita bisa
berinteraksi kembali dalam
page ini kembali... pada
kesempatan kali ini kami ingin
menguraikan sebuah hadits
cerita tentang seorang buta, sopak dan belang.. semoga
kita bisa mngambil pelajaran
dari kisah ini bismillahirrohmanirrohim Dari Abu Hurairah
Radliyallohu'anhu
bahwasanya ia mendengar
Nabi shollollohu'alayhi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya ada tiga orang
dari kaum Bani Israil, yaitu
orang supak - yakni belang-
belang kulitnya, orang botak
dan orang buta. Allah hendak
menguji mereka itu, kemudian mengutus seorang malaikat
kepada mereka. Ia mendatangi orang supak
lalu berkata: "Keadaan yang
bagaimanakah yang amat
tercinta bagimu?"
Orang supak berkata: "Warna
yang baik dan kulit yang bagus, juga lenyaplah kiranya
penyakit yang menyebabkan
orang-orang merasa jijik
padaku ini."
Malaikat itu lalu mengusapnya
dan lenyaplah kotoran- kotoran itu dari tubuhnya dan
dikaruniai -oleh Allah Ta'ala -
warna yang baik dan kulit
yang bagus.
Malaikat itu berkata pula:
"Harta macam apakah yang amat tercinta bagimu?" Orang
itu menjawab: "Unta."
Ia lalu dikaruniai unta yang
bunting, kemudian malaikat
berkata:
"Semoga Allah memberi keberkahan untukmu dalam
unta ini." Malaikat itu seterusnya
mendatangi orang botak,
kemudian berkata: "Keadaan
yang bagaimanakah yang
amat tercinta bagimu?"
Orang botak berkata: "Rambut yang bagus dan lenyaplah
kiranya apa-apa yang
menyebabkan orang-orang
merasa jijik padaku ini."
Malaikat itu lalu mengusapnya
dan lenyaplah botak itu dari kepalanya dan ia dikarunia
rambut yang bagus.
Malaikat berkata pula: "Harta
macam apakah yang amat
tercinta bagimu?"
Ia berkata: "Lembu." lapun lalu dikarunia lembu
yang bunting dan malaikat itu
berkata: "Semoga Allah
memberikan keberkahan
untukmu dalam lembu ini." Akhirnya malaikat itu
mendatangi orang buta lalu
berkata: "Keadaan
bagaimanakah yang amat
tercinta bagimu?"
Orang buta menjawab: "Yaitu hendaknya Allah
mengembalikan penglihatanku
padaku sehingga aku dapat
melihat semua orang."
Malaikat lalu mengusapnya
dan Allah mengembalikan lagi penglihatan padanya. Malaikat
berkata pula: "Harta macam
apakah yang amat tercinta
bagimu?"
Ia menjawab: "Kambing."
lapun dikarunia kambing yang bunting - hampir beranak.
Yang dua ini - unta dan lembu
melahirkan anak-anaknya
dan yang ini - kambing - juga
melahirkan anaknya.
Kemudian yang seorang - yang supak - mempunyai selembah
penuh unta
dan yang satunya lagi - yang
botak - mempunyai selembah
lembu
dan yang lainnya lagi - yang buta - mempunyai selembah
kambing. Malaikat itu lalu mendatangi
lagi orang - yang asalnya -
supak dalam rupa seperti
orang supak itu dahulu
keadannya - yakni berpakaian
serba buruk - dan berkata: "Saya adalah orang miskin,
sudah terputus semua sebab-
sebab untuk dapat
memperoleh rezeki bagiku
dalam bepergianku ini. Maka
tidak ada yang dapat menyampaikan maksudku
pada hari ini kecuali Allah
kemudian dengan
pertolonganmu pula. Saya
meminta padamu dengan atas
nama Allah yang telah mengaruniakan padamu
warna yang baik dan kulit
yang bagus dan pula harta
yang banyak, sudi kiranya
engkau menyampaikan
maksudku dalam bepergianku ini - untuk sekedar bekal
perjalanannya."
Orang supak itu menjawab:
"Keperluan-keperluanku masih
banyak sekali."
Jadi enggan memberikan sedekah padanya.
Malaikat itu berkata lagi:
"Seolah-olah saya pernah
mengenalmu. Bukankah
engkau dahulu seorang yang
berpenyakit supak yang dijijiki oleh seluruh manusia,
bukankah engkau dulu
seorang fakir, kemudian Allah
mengaruniakan harta
padamu?"
Orang supak dahulu itu menjawab: "Semua harta ini
saya mewarisi dari nenek-
moyangku dulu dan
merekapun dari nenek-
moyangnya pula."
Malaikat berkata pula: "Jikalau engkau berdusta dalam
pendakwaanmu - uraianmu
yang menyebutkan bahwa
harta itu adalah berasal dari
warisan,
maka Allah pasti akan menjadikan engkau kembali
seperti keadaanmu semula. Malaikat itu selanjutnya
mendatangi orang - yang
asalnya -botak, dalam rupa -
seperti orang botak dulu - dan
keadaannya -yang hina dina,
kemudian berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakan
kepada orang supak dan orang
botak itu menolak
permintaannya seperti halnya
orang supak itu pula.
Akhirnya malaikat itu berkata: "Jikalau engkau
berdusta, maka Allah pasti
akan menjadikan engkau
kembali sebagaimana
keadaanmu semula." Seterusnya malaikat itu
mendatangi orang - yang
asalnya - buta dalam rupanya -
seperti orang buta itu dahulu -
serta keadaannya - yang
menyedihkan, kemudian ia berkata:
"Saya adalah orang miskin dan
anak jalan - maksudnya
sedang bepergian dan
kehabisan bekal, sudah
terputus semua sebab-sebab untuk dapat memperoleh
rezeki bagiku dalam
bepergianku ini, maka tidak
ada yang dapat
menyampaikan maksudku
pada hari ini, kecuali Allah kemudian dengan
pertolonganmu pula. Saya
meminta padamu dengan atas
nama Allah yang
mengembalikan penglihatan
untukmu yaitu seekor kambing yang dapat saya
gunakan untuk
menyampaikan tujuanku
dalam bepergian ini."
Orang buta dahulu itu berkata:
"Saya dahulu pernah menjadi orang buta, kemudian Allah
mengembalikan penglihatan
padaku. Maka oleh sebab itu
ambillah mana saja yang
engkau inginkan dan
tinggalkanlah mana saja yang engkau inginkan. Demi Allah
saya tidak akan membuat
kesukaran padamu - karena
tidak meluluskan
permintaanmu -pada hari ini
dengan sesuatu yang engkau ambil karena
mengharapkan keridhaan
Allah 'Azzawajalla."
Malaikat itu lalu berkata:
"Tahanlah hartamu - artinya
tidak diambil sedikitpun, sebab sebenarnya engkau semua ini
telah diuji, kemudian Allah
telah meridhai dirimu dan
memurkai pada dua orang
sahabatmu - yakni si supak
dan si botak." (Muttafaq alaih) Semoga cerita ini dapat
menginspirasi kita agar kita
lebih banyak mendekatkan
diri kepada Allah dan berlaku
lunak kepada orang lain...
bisa jadi hari ini kita membatu mereka dan siapa tau lin
waktu kita membutuhkan
bantuan mereka ... Sesungguhnya Pertolongan
Allah beserta kesabaran yakni
bila kita ingin pertolongan dari
Allah, haruslah kita sabar.
Kelapangan beserta kesusahan
dan nanti pasti ada kelonggaran yakni manusia itu
tidak mungkin akan terus
menerus susah dan sukar,
insya Allah pada suatu ketika
ia akan menemui kelapangan
dan kelonggaran juga. diposting oleh admin Ahmad
alva kamal Wassalamu'alaykum
warohmatulloh wabarokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar