Total Tayangan Halaman

Sabtu, 09 Juli 2011

ASAL KEJADIAN MANUSIA

Awalnya Hanya Bersel Satu Makhluk hidup bersel satu
yang tak terhitung jumlahnya
mendiami bumi kita. Semua
makhluk bersel satu ini
berkembang biak dengan
membelah diri, dan membentuk salinan yang sama
seperti diri mereka sendiri
ketika pembelahan ini terjadi. Embrio yang berkembang
dalam rahim ibu juga memulai
hidupnya sebagai makhluk
bersel satu, dan sel ini
memperbanyak diri dengan
cara membelah diri, dengan kata lain membuat salinan
dirinya sendiri. Dalam kondisi
ini, tanpa adanya perencanaan
khusus, sel-sel yang akan
membentuk bayi yang belum
lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini
terjadi, maka yang akhirnya
muncul bukanlah wujud
manusia, melainkan gumpalan
daging tak berbentuk. Tapi ini
tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan
memperbanyak diri bukan
tanpa pengawasan. Sel yang Sama Membentuk
Organ yang Berbeda Sperma dan sel telur bertemu,
dan kemudian bersatu
membentuk sel tunggal yang
disebut zigot. Satu sel tunggal
ini merupakan cikal-bakal
manusia. Sel tunggal ini kemudian membelah dan
memperbanyak diri. Beberapa
minggu setelah penyatuan
sperma dan telur ini, sel-sel
yang terbentuk mulai tumbuh
berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia
yang diberikan kepada
mereka. Sungguh sebuah
keajaiban besar: sel-sel tanpa
kecerdasan ini mulai
membentuk organ dalam, rangka, dan otak. Sel-sel otak mulai terbentuk
pada dua celah kecil di salah
satu ujung embrio. Sel-sel otak
akan berkembang biak dengan
cepat di sini. Sebagai hasilnya,
bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika
pembentukan sel-sel otak
tengah berlangsung, seratus
ribu sel baru ditambahkan
pada kumpulan sel ini setiap
menitnya. Masing-masing sel baru yang
terbentuk berperilaku seolah-
olah tahu di mana ia harus
menempatkan diri, dan dengan
sel mana saja ia harus
membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya
masing-masing. Dari jumlah
kemungkinan sambungan
yang tak terbatas, ia mampu
menyambungkan diri dengan
sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan
dalam otak manusia. Agar sel-
sel otak dapat membuat
trilyunan sambungan ini
dengan tepat, mereka harus
menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat
kecerdasan manusia. Padahal
sel tidak memiliki kecerdasan
sama sekali. Bahkan tidak hanya sel otak,
setiap sel yang membelah dan
memperbanyak diri pada
embrio pergi dari tempat
pertama kali ia terbentuk, dan
langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel
menemukan tempat yang
telah ditetapkan untuknya,
dan dengan sel manapun
mereka harus membentuk
sambungan, mereka akan mengerjakannya. Lalu, siapakah yang
menjadikan sel-sel yang tak
memiliki akal pikiran tersebut
mengikuti rencana cerdas ini?
Profesor Cevat Babuna,
mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan
Kebidanan, Universitas
Istanbul, Turki, berkomentar: Bagaimana semua sel yang
sama persis ini bergerak
menuju tempat yang sama
sekali berbeda, seolah-olah
mereka secara mendadak
menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar
benar-benar terbentuk organ-
organ yang sungguh berbeda?
Hal ini jelas menunjukkan
bahwa sel yang identik ini,
yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan,
yang memiliki genetika dan
DNA yang sama, tiba-tiba
menerima perintah dari suatu
tempat, sebagian dari mereka
membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian
yang lain membentuk organ
yang lain lagi. Proses pembentukan dalam
rahim ibu berlangsung terus
tanpa henti. Sejumlah sel yang
mengalami perubahan, tiba-
tiba saja mulai mengembang
dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini
berdatangan dan kemudian
saling bergabung membentuk
jantung. Organ ini akan terus-
menerus berdenyut seumur
hidup. Hal yang serupa terjadi pada
pembentukan pembuluh
darah. Sel-sel pembuluh darah
bergabung satu sama lain dan
membentuk sambungan di
antara mereka. Bagaimana sel- sel ini mengetahui bahwa
mereka harus membentuk
pembuluh darah, dan
bagaimana mereka
melakukannya? Ini adalah
satu di antara beragam pertanyaan yang belum
terpecahkan oleh ilmu
pengetahuan. Sel-sel pembuluh ini akhirnya
berhasil membuat sistem
tabung yang sempurna, tanpa
retakan atau lubang padanya.
Permukaan bagian dalam
pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan
yang ahli. Sistem pembuluh
darah yang sempurna tersebut
akan mengalirkan darah ke
seluruh bagian tubuh bayi.
Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari
empat puluh ribu kilometer.
Ini hampir menyamai panjang
keliling bumi. Perkembangan dalam perut
ibu berlangsung tanpa henti.
Pada minggu kelima tangan
dan kaki embrio mulai terlihat.
Benjolan ini sebentar lagi akan
menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk
tangan. Tetapi sebentar lagi,
sebagian dari sel-sel
pembentuk tangan embrio
tersebut akan melakukan
sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan
bunuh diri massal. Mengapa sel-sel ini membunuh
diri mereka sendiri? Kematian
ini memiliki tujuan yang amat
penting. Bangkai-bangkai sel
yang mati di sepanjang garis
tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari
tangan. Sel-sel lain memakan
sel-sel mati tersebut,
akibatnya celah-celah kosong
terbentuk di daerah ini. Celah-
celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita. Akan tetapi, mengapa ribuan
sel mengorbankan dirinya
seperti ini? Bagaimana dapat
terjadi, sebuah sel membunuh
dirinya sendiri agar bayi dapat
memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut
tahu bahwa kematiannya
adalah untuk tujuan tertentu?
Semua ini sekali lagi
menunjukkan bahwa semua
sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah. Pada tahap ini, sejumlah sel
mulai membentuk kaki. Sel-sel
tersebut tidak mengetahui
bahwa embrio akan harus
berjalan di dunia luar. Tapi
mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk
embrio. Ketika embrio berumur empat
minggu, dua lubang terbentuk
pada bagian wajahnya,
masing-masing terletak pada
tiap sisi kepala embrio. Mata
akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu
keenam. Sel-sel tersebut
bekerja dalam sebuah
perencanaan yang sulit
dipercaya selama beberapa
bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian
berbeda yang menyusun mata.
Sebagian sel membentuk
kornea, sebagian pupil, dan
sebagian yang lain
membentuk lensa. Masing- masing sel berhenti ketika
mencapai batas akhir dari
daerah yang harus
dibentuknya. Pada akhirnya,
mata, yang mengandung
empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan
sempurna tanpa cacat.
Dengan cara demikian, mata
yang diakui sebagai kamera
paling sempurna di dunia,
muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan di dalam
perut ibu. Perlu dipahami
bahwa manusia yang bakal
lahir ini akan membuka
matanya ke dunia yang
berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini
telah dibuat. Suara di dunia luar yang akan
didengar oleh bayi yang belum
lahir juga telah diperhitungkan
dalam pembentukan seorang
manusia dalam rahim. Telinga
yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga
dibentuk dalam perut ibu. Sel-
sel tersebut membentuk alat
penerima suara terbaik di
dunia. Semua uraian ini
mengingatkan kita bahwa
penglihatan dan pendengaran
adalah nikmat besar yang
Allah berikan kepada kita.
Allah menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana
berikut: Dan Allah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-
Nahl, 16:78) Penciptaan Kedua Berbagai peristiwa yang telah
dikisahkan dalam tulisan ini
dialami oleh semua orang di
dunia. Setiap manusia
dipancarkan ke rahim sebagai
sebuah sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel
telur, dan kemudian memulai
kehidupan sebagai sel tunggal.
Semua ini terjadi karena
adanya kondisi yang secara
khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum
manusia mulai mengetahui
keberadaan dirinya sendiri,
Allah telah memberi bentuk
pada tubuh mereka, dan
menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal. Adalah kewajiban bagi setiap
orang di dunia untuk
merenungkan kenyataan ini.
Dan kewajiban Anda adalah
untuk memikirkan bagaimana
anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada
Allah. Jangan lupa bahwa Tuhan kita,
yang telah menciptakan tubuh
kita sekali, akan mencipta kita
lagi setelah kematian kita, dan
akan mempertanyakan segala
nikmat yang telah diberikan- Nya kepada kita. Hal ini
amatlah mudah bagi-Nya. Mereka yang melupakan
penciptaan diri mereka sendiri
dan mengingkari kehidupan
akhirat, benar-benar telah
tertipu. Allah berfirman
tentang orang-orang ini dalam Alquran: Dan apakah manusia tidak
memperhatikan bahwa Kami
menciptakannya dari setitik
air (mani), maka tiba-tiba ia
menjadi penantang yang
nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan
dia lupa kepada kejadiannya;
ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-
belulang yang telah hancur
luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya pada kali
yang pertama. Dan Dia Maha
Mengetahui tentang segala
makhluk. ” (QS. Yaasiin, 36:77-79) semoga bermanfaat
saya pribadi adalah manusia
dengan segala kekurangan
mohon maaf atas segala
kekurangan dan keterbatasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar