Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Juli 2011

PENGERTIAN CINTA MENURUT AL-QUR'AN

Menurut hadis Nabi, orang
yang sedang jatuh cinta
cenderung selalu
mengingat dan menyebut
orang yang dicintainya (man
ahabba syai'an katsura dzikruhu), kata Nabi,
orang juga bisa diperbudak
oleh cintanya
(man ahabba syai'an fa huwa
`abduhu). Kata Nabi juga, ciri
dari cinta sejati ada tiga :
(1) lebih suka berbicara dengan
yang dicintai dibanding dengan
yang lain,
(2) lebih suka berkumpul
dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain,
dan
(3) lebih suka mengikuti
kemauan yang dicintai
dibanding kemauan orang
lain/diri sendiri. Bagi orang yang telah jatuh
cinta kepada ALLAH SWT,
maka ia lebih suka berbicara
dengan ALLAH SWT, dengan
membaca firman-NYA, lebih
suka bercengkerama dengan ALLAH SWT dalam I`tikaf, dan
lebih suka mengikuti perintah
ALLAH SWT daripada perintah
yang lain. Dalam Al-Qur'an cinta memiliki
8 pengertian berikut ini
penjelasannya : -SATU- CINTA MAWADDAH, adalah
jenis cinta mengebu-gebu,
membara dan "nggemesi".
Orang yang memiliki cinta
jenis mawaddah, maunya
selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan
dahaga cintanya. Ia ingin
memonopoli cintanya, dan
hampir tak bisa berfikir lain. -DUA- CINTA RAHMAH, adalah jenis
cinta yang penuh kasih
sayang, lembut, siap
berkorban, dan siap
melindungi. Orang yang
memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang
yang dicintainya dibanding
terhadap diri sendiri. Baginya
yang penting adalah
kebahagiaan sang kekasih
meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat
memaklumi kekurangan
kekasihnya dan selalu
memaafkan kesalahan
kekasihnya. Termasuk dalam
cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah,
terutama cinta orang tua
terhadap anaknya, dan
sebaliknya. Dari itu maka dalam Al-Qur'an,
kerabat disebut al arham,
dzawi al arham, yakni orang-
orang yang memiliki
hubungan kasih sayang secara
fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut
rahim (dari kata rahmah).
Sejak janin seorang anak
sudah diliputi oleh suasana
psikologis
kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.
Selanjutnya diantara orang-
orang yang memiliki
hubungan darah dianjurkan
untuk selalu bersilaturrahim,
atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih
sayang. Suami isteri yang
diikat oleh cinta mawaddah
dan rahmah sekaligus biasanya
saling setia lahir batin-dunia
akhirat. -TIGA- CINTA MAIL, adalah jenis cinta
yang untuk sementara sangat
membara, sehingga menyedot
seluruh perhatian hingga hal-
hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam Al-Qur'an disebut
dalam konteks orang poligami
dimana ketika sedang jatuh
cinta kepada yang muda (an
tamilu kulla al mail), cenderung
mengabaikan kepada yang lama. -EMPAT- CINTA SYAGHAF, adalah cinta
yang sangat mendalam, alami,
orisinil dan memabukkan.
Orang yang terserang cinta
jenis syaghaf (qad
syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan
hampir-hampir
tak menyadari apa yang
dilakukan. Al-Qur'an
menggunakan term syaghaf
ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha,
istri pembesar Mesir kepada
bujangnya, Yusuf. -LIMA- CINTA RA'FAH, adalah rasa
kasih yang dalam hingga
mengalahkan norma-norma
kebenaran, misalnya kasihan
kepada anak sehingga tidak
tega membangunkannya untuk salat, membelanya
meskipun salah. Al-Qur'an
menyebut term ini ketika
mengingatkan agar janganlah
cinta ra`fah menyebabkan
orang tidak menegakkan hukum ALLAH, dalam hal ini
kasus hukuman bagi pezina
(QS.24:2). -ENAM- CINTA SHOBWAH, adalah cinta
buta, cinta yang mendorong
perilaku penyimpang tanpa
sanggup mengelak. Al-Qur'an
menyebut term ni ketika
mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan
dengan Zulaikha yang setiap
hari menggodanya (mohon
dimasukkan penjara saja),
sebab jika tidak, lama
kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh,
"wa illa tashrif `anni
kaidahunna ashbu ilaihinna wa
akun min al jahilin" (QS.12:33) -TUJUH- CINTA SYAUQ (rindu). Term ini
bukan dari Al-Qur'an tetapi
dari hadist yang menafsirkan
Al-Qur'an. Dalam surat Al
`Ankabut ayat 5 dikatakan
bahwa barangsiapa rindu berjumpa ALLAH pasti
waktunya akan tiba. Kalimat
kerinduan ini kemudian
diungkapkan dalam do'a
ma'tsur dari hadis riwayat
Ahmad, "wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as
syauqa ila liqa'ika", aku mohon
dapat merasakan nikmatnya
memandang wajah-MU dan
nikmatnya kerinduan untuk
berjumpa dengan-MU. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi
dalam kitab Raudlat al
Muhibbin wa Nuzhat al
Musytaqin, SYAUQ (rindu)
adalah pengembaraan hati
kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan
kobaran cinta yang apinya
berada di dalam hati sang
pecinta, "hurqat al mahabbah
wa il tihab naruha fi qalb al
muhibbi". -DELAPAN- CINTA KULFAH, adalah
perasaan cinta yang disertai
kesadaran mendidik kepada
hal-hal yang positip meski
sulit, seperti orang tua yang
menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri,
meski ada pembantu. Jenis
cinta ini disebut Al-Qur'an
ketika menyatakan bahwa
ALLAH tidak membebani
seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, "la
yukallifullah nafsan illa
wus`aha". (QS.2:286).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar