Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Juli 2011

Indahnya Istikhara Cinta

Cinta itu adalah ketika timbul
perasaan aneh disekujur
tubuhmu baik ketika kau
melihatnya, mendengarnya,
ataupun ketika kau
merasakan kehadirannya di dekatnya. Adakalanya kau
selalu ingin dekat dengannya,
namun yakinlah, bahwa jarak
yang jauh terkadang justru
mampu mendekatkan hati
kalian. Dan juga sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan
pernikahan seringkali
merenggangkan hati kalian. Cinta itu tumbuh secara tak
terduga. Terkadang kau
berpikir bahwa kau LEBIH
BAIK mencintai orang
tersebut. Namun ketika
HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat apa-apa.
Biarlah perlahan-lahan hatimu,
bersama dengan masa yang
akan menghapusnya dari
pikiranmu.Namun ketika
HATImu membenarkan kau justru akan dibuat
kebingungan karenanya. Kau
justru akan berpikir ulang
sebelum kau benar-benar
yakin bahwa dialah cintamu
yg sebenarnya. Cinta karena Allah adalah
ketika kau mengerti, tak
hanya kelebihan dari orang itu
yang kau lihat, namun juga
MEMAHAMI dan MENERIMA
kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kau
baru boleh mengatakan
bahwa "aku mencintainya"
setelah kau benar-benar
mengenalnya dgn sebenar-
benarnya, yaitu baik dan buruknya. Cinta karena Allah itu tidak
akan pernah sebatas pada
penampilan dan kecantikan.
Adakalanya kau akan lebih
mencintai sebongkah arang
hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena
sesungguhnya kau sadar
bahwa kau membutuhkan
sebuah kehangatan yang
mampu mengusir rasa dingin
dari jiwamu. Lebih daripada sekedar keindahan yang
ternyata membuatmu beku
kedinginan. Cinta karena Allah itu TIDAK
akan tumbuh dari kecantikan
seseorang. Namun
KECANTIKAN seseorang justru
akan tampak ketika kau
mencintainya. Adalah bagaimana kau bisa
mencintainya karena akhlak
dan agamanya, bukan pada
rupa, harta, ataupun nasabnya.
karena dengan inilah kau bisa
menepis kefakiran, kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan
kemudian menggantinya
dengan kemuliaan yang
diridhoi oleh Allah SWT. Cinta karena Allah Bukanlah
tentang bagaimana kalian
saling memandang, namun
bagaimana tentang kalian
melihat ke arah yang sama,
dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa
kalian tidak akan mampu
menghadapi perjalanan
tersebut sendirian melainkan
kau butuh seseorang untuk
berjalan disisimu, yang saling membantu, saling
meringankan, dan saling
mengarahkan dalam
perjalanan menggapai Ridha-
Nya Cinta karena Allah akan
membuatmu merasa tidak
perlu memiliki meskipun
dalam hatimu kau sangat
ingin. Adalah bagaimana kau
bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan
bahkan kau pun bisa berdoa
agar mereka bisa berbahagia. Cinta karena Allah tidak akan
menggiringmu pada jurang
kemaksiatan. Ketika kau
melihat dia dan mencintainya,
hal itu akan membuatmu
semakin berbenah diri, kau menjadi mampu melihat
kekurangan-kekurangan
dirimu untuk kemudian
memperbaikinya. Cinta Karena Allah tidak akan
membuatmu berpikir sempit,
justru kau akan berpikir lebih
jauh ke depan, lebih matang,
lebih dewasa, dan ke arah
yang lebih serius Kau tidak akan berpikir dan
membayangkan apabila kalian
sudah pacaran, namun kau
sudah berpikir ke arah
pernikahan. Karena kau sadar
bahwa ia jauh lebih kokoh, suci, berarti dan bermakna di
hadapan Allah dar Cinta karena Allah terkadang
tak tumbuh dengan
sendirinya. Kita seperti
layaknya diberi biji untuk
ditanam. Lalu ia tergantung
pada bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik,
maka baik pulalah perasaan
itu, dan juga sebaliknya.
Terkadang pula bisa jadi ia
tumbuh dengan sendirinya.
Ada saat dimana kau terkadang ingin membunuh
saja perasaan tersebut namun
entah mengapa kau tak
berdaya. Karena sebenarnya
bukanlah kita yang
menumbuhkan perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang
Maha Pengasih dan Maha
Penyayang lah yang
berkehendak atas segala
perasaan itu. Cinta karena Allah tidaklah
selalu membutuhkan beragam
kesamaan diantara kalian.
Namun yang terpenting adalah
kesamaan prinsip dan tujuan,
yaitu menggapai ridha Allah SWT. dalam dirimu kau pun
ingin agar kau merasa layak
untuk mencintai dan dicintai
olehnya. Cinta akan menumbuhkan
sikap adil dalam cinta yang
membawa hidup sehat dan
seimbang (tawazun) dan
bukan menjadi sumber
penyakit sebagaimana Ibnul Qayyim sampaikan bahwa
cinta bagi ruh sama dengan
fungsi makanan bagi tubuh.
Jika engkau meninggalkannya
tentu akan membahayakan
dirimu dan jika engkau terlalu banyak menyantapnya serta
tidak seimbang tentu akan
membinasakanmu. Kelezatan
hidup inilah yang dilukiskan
dalam hadits tentang
kelezatan iman: “Ada tiga perkara yang siapa pun
memilikinya niscaya akan
merasakan kelezatan iman;
barang siapa yang Allah dan
Rasul-Nya lebih ia cintai dari
lainnya, barang siapa yang mencintai seseorang hanya
karena Allah, dan siapa yang
benci kembali kepada
kekafiran sebagaimana ia benci
dicampakkan ke dalam
neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar